Senin, 22 Mei 2017

tugasukp.genteng mayong

Genteng Mayong

Genteng merupakan salah satu contoh senirupa yang ada di sekitar kita karena memiliki bidang bentuk, volume, warna, dan tekstur. Di daerah jepara tempatnya di desa mayong  banyak penduduk  membuat genting untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat/penduduk di sekitar mayong banyak sekali yang membuat genting, tak heran jika desa mayong terkenal dengan industri gentengnya. Karena masyarakat di desa mayong memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku. kebanyakan di daerah mayong yang bekerja memproduksi genteng adalah orangtua dan jarang sekali ada anak muda/ remaja yang bekerja membuat genteng.
Genteng di desa mayong dibuat secara manual dan adapun yang menggunakan teknologi . Meskipun dibuat secara manual kualitas genteng yang dihasilkan cukup bagus karena tanah yang dibuat untuk membuat genteng adalah tanah liat yang memiliki susunan tanah yang sangat kuat.
Genteng sangat akrap di kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu lalu dibakar. Sehingga tak banyak orang yang tau bahwa genteng merupakan salah satu karya senirupa lebih tepatnya seni kriya terapan karena digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki nilai fungsi praktis.
Mengapa genteng menggunakan tanah liat?  karena tanah liat memiliki karakteristik yang mudah dibentuk, dan tidak pecah bila dibentuk. Selain tanah liat adapun bahan yang digunakan untuk membuat genteng yaitu air dan sedikit di campur pasir adapun alat yang digunakan dalam pembuatan genting   diantaranya :

1.      Pisau                digunakan untuk merapikan pinggiran atau sisa cetakan genteng.
2.      Cangkul           digunakan untuk menggali tanah.
3.      Kuas                digunakan untuk mengecatan proses terakhir.
4.      Cetakan           digunakan untuk mencetak agar semua bentuk sama.

Pertama memilah tanah liat dan menggilingnya, setelah tanah liat sudah dibersihkan dari bebatuan kecil/kerikil , sisa tanaman yang menempel berilah air agar tanah menjadi lebur/ mudah dibentuk Lalu gilinglah tanah liat dengan mesin penggiling atau biasanya disebut dengan molen fungsinya agar membuat tekstur tanah semakin halus dan padat , juga untuk membersihkan  tanah liat dari sisa-sisa tanaman .hasil pelembutan akan menjadi bentuk persegi dan siap di cetak.

Kedua proses  pencetakan
Proses pencetakan Tanah liat yang sudah dilembutkan tadi dalam bentuk persegi empat dicetak melalui mesin press, mesin press yang digunakan dimayong masih manual karena masih menggunakan tenaga manusia. Hasil pencetakan tadi dialasi dengan alas kayu persegi empat yang sebidang dengan genteng . Kemudian , disimpan dan ditata ditempat yang tersusun yang disebut dengan ederan, untuk di angin-anginkan supaya hasil genteng bagus.
                                                         
Ketiga proses pengeringan
Proses pengeringan masih menggunakan pengeringan alam yaitu dengan penjemuran melalui panas sinar matahari.

Yang keempat adalah proses pembakaran , proses pembakaran biasanya menggunakan kayu-kayu kecil untuk menyalakan api setelah api membesar baru kayu-kayu besar dimasukan kedalam lubanga tungku/pawonan genteng , waktu pembakaran selama 1 hari 1 malam baru semua lubang tungku/pawonan ditutup menggunakan dedaunan kering.

Proses pembokaran tungku/pawonan genteng , pembokaran dapat dilakdanakan setelah 1 minggu penutupan lubang tungku baru di bongkar dan dilakukan proses pemilihan genteng-genteng. Lalu genteng tersebut bisa di beri  warna atau pengecatan genteng secara manual dengan kuas agar memberi kesan keindahan pada genteng dan meratakan kerataan pada tekstur kehalusan genteng.

Pemasaran atau distributor.
Dengan menghubungi agen-agen besar dengan harga yang berbeda dipasaran ini bertujuan untuk memberi keuntungan pada agen-agen genteng. pengakutan biasanya menggunakan truk. Genteng tanah liat yang dibuat secara manual banyak yang bilang kualitasnya baik, dan sisi lain awet, harga lebih terjangakau .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar