Genteng Mayong
Genteng merupakan salah satu contoh
senirupa yang ada di sekitar kita karena memiliki bidang bentuk, volume, warna,
dan tekstur. Di daerah jepara tempatnya di desa mayong banyak penduduk membuat genting untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Masyarakat/penduduk di sekitar mayong banyak sekali yang membuat
genting, tak heran jika desa mayong terkenal dengan industri gentengnya. Karena
masyarakat di desa mayong memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku. kebanyakan
di daerah mayong yang bekerja memproduksi genteng adalah orangtua dan jarang
sekali ada anak muda/ remaja yang bekerja membuat genteng.
Genteng di desa mayong dibuat secara
manual dan adapun yang menggunakan teknologi . Meskipun dibuat secara manual
kualitas genteng yang dihasilkan cukup bagus karena tanah yang dibuat untuk
membuat genteng adalah tanah liat yang memiliki susunan tanah yang sangat kuat.
Genteng sangat akrap di kehidupan kita,
berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu lalu
dibakar. Sehingga tak banyak orang yang tau bahwa genteng merupakan salah satu
karya senirupa lebih tepatnya seni kriya terapan karena digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan memiliki nilai fungsi praktis.
Mengapa genteng menggunakan tanah
liat? karena tanah liat memiliki
karakteristik yang mudah dibentuk, dan tidak pecah bila dibentuk. Selain tanah
liat adapun bahan yang digunakan untuk membuat genteng yaitu air dan sedikit di
campur pasir adapun alat yang digunakan dalam pembuatan genting diantaranya :
1.
Pisau digunakan untuk merapikan
pinggiran atau sisa cetakan genteng.
2.
Cangkul
digunakan untuk menggali tanah.
3.
Kuas digunakan untuk mengecatan
proses terakhir.
4.
Cetakan digunakan untuk mencetak agar semua
bentuk sama.
Pertama
memilah tanah liat dan menggilingnya, setelah tanah liat sudah dibersihkan
dari bebatuan kecil/kerikil , sisa tanaman yang menempel berilah air agar tanah
menjadi lebur/ mudah dibentuk Lalu gilinglah tanah liat dengan mesin penggiling
atau biasanya disebut dengan molen fungsinya agar membuat tekstur tanah semakin
halus dan padat , juga untuk membersihkan
tanah liat dari sisa-sisa tanaman .hasil pelembutan akan menjadi bentuk
persegi dan siap di cetak.
Kedua
proses pencetakan
Proses pencetakan Tanah liat yang sudah
dilembutkan tadi dalam bentuk persegi empat dicetak melalui mesin press, mesin
press yang digunakan dimayong masih manual karena masih menggunakan tenaga
manusia. Hasil pencetakan tadi dialasi dengan alas kayu persegi empat yang
sebidang dengan genteng . Kemudian , disimpan dan ditata ditempat yang tersusun
yang disebut dengan ederan, untuk di angin-anginkan supaya hasil genteng bagus.
Ketiga proses pengeringan
Proses pengeringan masih menggunakan
pengeringan alam yaitu dengan penjemuran melalui panas sinar matahari.
Yang
keempat adalah proses pembakaran , proses pembakaran biasanya
menggunakan kayu-kayu kecil untuk menyalakan api setelah api membesar baru
kayu-kayu besar dimasukan kedalam lubanga tungku/pawonan genteng , waktu
pembakaran selama 1 hari 1 malam baru semua lubang tungku/pawonan ditutup
menggunakan dedaunan kering.
Proses
pembokaran tungku/pawonan genteng , pembokaran dapat dilakdanakan setelah
1 minggu penutupan lubang tungku baru di bongkar dan dilakukan proses pemilihan
genteng-genteng. Lalu genteng tersebut bisa di beri warna atau pengecatan genteng secara manual
dengan kuas agar memberi kesan keindahan pada genteng dan meratakan kerataan
pada tekstur kehalusan genteng.
Pemasaran
atau distributor.
Dengan menghubungi agen-agen besar
dengan harga yang berbeda dipasaran ini bertujuan untuk memberi keuntungan pada
agen-agen genteng. pengakutan biasanya menggunakan truk. Genteng tanah liat
yang dibuat secara manual banyak yang bilang kualitasnya baik, dan sisi lain
awet, harga lebih terjangakau .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar